ZonaInfo.id, Ambon – Penjabat Wali Kota, Bodewin M. Wattimena mengingatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon untuk memanfaatkan Rumah Kemasan secara optimal.
“Jangan hanya bangunan dari luar megah tapi tidak berfungsi di dalamnya,” tandas Wattimena di sela-sela peresmian Rumah Kemasan Kota Ambon, di Jl. Upua Baguala, Desa Passo, Rabu (1/2/2023).
Rumah Kemasan dibangun dengan Dana Alokasi Khusus Fisik Kementerian Perindustrian tahun Anggaran 2021 untuk membina Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) dan peningkatan kualitas produksi dan pemasaran.
Ia berharap Rumah Kemasan Kota Ambon dapat dijadikan contoh bahwa anggaran dari Pemerintah Pusat dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah Kota Ambon.
Wattimena tidak mau nasib Rumah Kemasan seperti beberapa pasar di Kota Ambon yang dibangun tetapi tidak difungsikan.
“Dibangun dengan dana begitu besar tapi tidak difungsikan atau dimanfaatkan dan tidak digunakan karena dibangun tidak pada tempatnya,” ujarnya.
Sejumlah pasar di Kota Ambon yang tidak difungsikan seperti pasar di Wara Air Kuning, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, pasar Nania di Desa Nania, Kecamatan Baguala, dan Pasar di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan.
Wattimena tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa. Namun hal ini mesti menjadi pelajaran untuk bagaimana merencanakan suatu pembangunan di Kota Ambon.
“Tidak asal anggaran dikucurkan lalu kita bangun, namun tidak ada manfaat bagi warga Kota Ambon,” tandasnya.
Peresmian Rumah Kemasan
Saat peresmian Wattimena mengungkapkan Rumah Kemasan seharusnya diresmikan pada tahun 2022, namun menunggu kelengkapan fasilas jaringan listrik dan air bersih sehingga baru diresmikan tahun ini.
Lanjut Wattimena, Rumah Kemasan ini dilengkapi sarana dan prasarana memadai.
“Peralatan cetak kemasan yang cukup lengkap. Ada tenaga desain grafis yang akan bekerja dan operator mesin yang terlatih dan juga hal- hal lain yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan Rumah Kemasan,” jelasnya.
Wattimena mengatakan upaya untuk mempertahankan IKM agar tetap eksis dalam tantangan perekonomian menjadi prioritas Pemerintah Kota Ambon.
Ia berharap peresmian Rumah Kemasan akan memberikan kepastian layanan Pemkot Ambon bagi IKM.
Selain tantangan ekonomi, kata Wattimena, Pemkot Ambon juga menghadapi tantangan berupa jumlah pengangguran terbuka Kota Ambon yang presentasenya tertinggi di Maluku.
Ia mengaku Pemkot Ambon tidak punya cukup uang untuk menyediakan lapangan pekerjaan dengan angka pengangguran terbuka mencapai 11 persen.
“Yang dapat kita lakukan memanfaatkan potensi seluruh warga kota, fasilitasi mereka agar bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri, lewat usaha UMKM dan IKM,” ujar Wattimena.
Ia menjelaskan lagi, Pemkot Ambon dalam pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah, ada tanggung jawab lainnya yang harus dipenuhi, yaitu fasilitasi perizinan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Sertifikat Halal.
“Saya minta Kadis untuk mendata seluruh UMKM yang akan mengurus izin baik BPOM maupuun sertifikat Halal. Kita akan fasilitasi, bila perlu yang membayar, supaya seluruh pelaku usaha kecil bisa punya legalitas dan dapat berusaha dengan sesuatu yang lebih lengkap,” tandasnya.
Selanjutnya soal pemasaran hasil produksi, Ia yakin akan meningkat seiring dengan beroperasinya Rumah Kemasan.
Wattimena mengatakan Pemkot Ambon akan berupaya agar hasil produksi UMKM dan IKM dapat dipasarkan di Retail Modern dan juga masuk e- Katalog. “Ini juga tanggung jawab Pemkot,” tandasnya. (ZI-21)