Lintas Parlemen

Paripurna DPRD Bursel Bahas Dua Agenda Ricuh

ZonaInfo.id, Namrole – Rapat paripurna DPRD Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Rabu (15/6/2022) membahas dua agenda berlangsung ricuh.

Interupsi dan aksi membalikan meja oleh anggota DPRD mewarnai jalannya rapat.

DPRD menggelar dua agenda rapat paripurna yakni pembukaan Masa Sidang III Tahun Sidang 2022. Wakil Ketua I Jamatia Boy yang memimpin rapat dengan  agenda ini.

Agenda kedua penyampaian Nota Pengantar Ranperda Tentang LPJ Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2021. Giliran Wakil Ketua II La Hamidi yang memimpin rapat.

Asisten II Setda Ibrahim Banda hadir mewakili Bupati. Hadir pula Forkopimda dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemda Buru Selatan.

Pantauan media ini, rapat paripurna dengan agenda pertama berjalan lancar.

Setelah itu berlanjut dengan agenda kedua. Saat Wakil Ketua II La Hamidi membuka rapat dengan mengetuk palu Ketua Fraksi Partai Golkar Vence Titawel melakukan interupsi.

Titawel meminta rapat paripurna ditunda. Menurutnya, paripurna agenda kedua ini sangat penting sehingga Bupati, Wakil Bupati atau Sekda harus hadir. Bukan Asisten II.

Menanggapi interupsi Titawael La Hamidi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati, namun ada agenda di luar daerah yang harus ia hadiri dan tak bisa diwakilkan.

Begitu juga dengan Wakil Bupati dan Sekda sedang berada di luar daerah.

Kendati sudah menjelaskan namun Titawael tetap berisikeras agar pimpinan sidang menunda rapat paripurna.

Sikap Titawael mendapat dukungan anggota DPRD Ismail Loilatu dari Partai Demokrat.

Menurutnya agenda rapat paripurna kedua ini tidak harus diwakili oleh Asisten II. Jika Bupati dan Wakil Bupati berhalangan maka Sekda yang harus mewakili.

Berbeda dengan Titawael dan Loilatu, anggota DPRD Madoli Umasangadji dari PDIP mengatakan keterangan pimpinan sidang sudah jelas sehingga paripurna harus tetap jalan.

Loilatu kembali melakukan interupsi dan menegaskan Sekda yang harus hadir jika Bupati dan Wakil Bupati berhalangan.

“Kalau Bupati keluar daerah dan wakil Bupati juga keluar daerah, maka yang mewakili dari pemerintah daerah mestinya Sekda, bukan Asisten II,” tandas Ismail Loilatu dengan nada tinggi.

Loilatu dengan emosi langsung mendorong mejanya hingga terbalik ke lantai. Alhasil mikrofon dan dokumen yang ada di atas meja berhamburan di lantai.

Ia lalu berdiri dari kursinya. Anggota DPRD Bernadus Waemese dari Partai Perindo mencoba menangkan Loilatu yang lagi emosi.

Menyadari keberadaan Kapolres AKBP M. Agung Gumelar serta pimpinan TNI di ruangan, Sekretaris DPC Partai Demokrat ini langsung meminta maaf atas tindakannya itu.

Aksi Loilatu yang mendorong meja hingga terbalik membuat sejumlah anggota DPRD langsung walkout.

Mereka adalah George Usman Latuwael dari Partai Berkarya, Bernadus Waemese dan Dominggus Lesnussa dari Partai Perindo, Metusalak Liligoly dari Partai Hanura, Muksin Solissa dari Partai Gerindra.

Ismail Loilatu turut meninggalkan ruangan paripurna.

Sedangkan anggota DPRD lainnya yakni Ahmadan Loilatu dari PAN dan Madoli Umasangadji dari PDIP tetap berada dalam ruangan.

Begitupun dengan Viktor Hukunala dari Partai Hanura dan Vence Titawael dari Partai Golkar tetap berada di dalam ruangan hingga pimpinan sidang menskorsing rapat. (ZI-11)