Lintas Daerah

Warga Bulukumba Tewas di Gunung Botak, 4 Orang Ditemukan Selamat

ZonaInfo.id, Namlea – Warga Bulukumba, Sulsel, Bahar Bugis (42 tahun), tewas tertimbun longsoran saat sedang menambang di kawasan Batu Kapur, tambang ilegal, Gunung Botak, Kabupaten Buru.

Korban tewas pada Jumat (3/6/2022) pukul 23.00 WIT. Selain satu korban tewas tertimbun, empat korban tertimbun tanah longsor lainnya selamat setelah ditolong para penambang di TKP Kawasan Batu Kapur.

Mereka yang selamat masing-masing: Sony Doru (29 tahun), asal Desa  Doro, Kecamatan Daru Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Bilal Bugis (32), alamat Pasar Inpres, Namlea, Kabupaten Buru.

Kemudian Usman Buton (18 tahun), asal Desa Ohilain, Kecamatan Lolongquba, Kabupaten Buru dan Anton Rompas (36 tahun) asal  Desa Negeri lima, Kecamatan Leihitu, Kabupten Maluku Tengah.

“Adanya kecelakaan kerja dengan korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah di lokasi Gunung Kapur, Desa Wamsait, Kecamatan Waelata,” kata Paur Humas Polres Pulau Buru, Aipda MYS Djamaludin, Sabtu (4/6/2022).

Dengan meninggalnya Bahar Bugis, maka dalam sepekan ini sudah dua orang yang meninggal di Gunung Botak akibat tertimbun tanah longsor.

Sebelumnya Tedi Nacikit (35 tahun), warga Desa Wawali, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan tewas tertimbun longsoran.

Korban tertimbun saat sedang menambang di lubang kodok-kodok Minggu dini hari (29/5/2022), pukul 04.00 WIT.

Informasi yang berhasil dirangkum dari TKP tambang ilegal Gunung Botak menyebutkan pada Sabtu tanggal 28 Mei 2022 sekitar pukul 21.00 WIT para penambang liar/ilegal melakuan aktivitas penambangan dengan cara/metode kodok-kodok (menggali manual) di areal lokasi Tanah Merah , Desa Persiapan Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.

Lokasi kodok-kodok ini letaknya di bawah tebing yang terlihat  sudah retak.

Walau kondisi di TKP rawan bencana, Tedi Nacikit dan sejumlah penambang tetap nekat menggali di sana.

Korban Tedi Nacikit dan teman-temannya sempat membuat lubang kodok-kodok sedalam tiga meter untuk mencari material emas.

Namun pada pukul 23.00 WIT terjadi longsor pertama di TKP Tanah Merah. Para penambang lari berhamburan menyelamatkan diri agar tidak tertimbun longsoran.

Merasa kondisi sudah aman para penambang, termasuk Tedi Nacikit nekat kembali mengais di lubang kodok-kodok.

Sekitar pukul 04.00 WIT Minggu dini hari (29/5/2022) terjadi longsoran kedua. Para penambang lari menyelamatkan diri.

Naasnya pada longsoran kedua ini, Tedi Nacikit masih berada di dalam lubang sedalam tiga meter. Lubang itu ikut tertutup tanah longsor.

Setelah situasi aman, para penambang berusaha menyelamatkan Tedi Nacikit yang masih berada di dalam lubang.

Satu jam para penambang berusaha mengevakuasi Tedi. Namun saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia.

Jenazah korban lalu dievakusi ke Jalur C Desa Persiapan Wamsait dan sempat disemayamkan di rumah familinya. Sesudah itu jenazah korban dibawa pulang ke Leksula lewat jalur darat. (ZI-18)