ZonaInfo.id, Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus memperjuangkan guru honorer yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sebelumnya seleksi guru PPPK telah dibuka, namun ada sekitar 100 lebih guru honor yang di kota Ambon yang tidak dapat mengikuti seleksi. Mereka lalu mengadu ke Pemkot dan DPRD Kota Ambon.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, Senin (9/10/23) di Balai Kota menjelaskan, setelah menerima aspirasi para guru, Senin (2/10/2023 lalu, dirinya dan Kepala Dinas Pendidikan, F. Taso, melakukan konfirmasi ke Jakarta.
Ternyata penyebab para guru honorer tidak dapat mendaftar seleksi karena sistem telah ditutup. Penutupan ini, karena panitia seleksi di tingkat pusat menilai pendaftar dari Kota Ambon sudah melewati kuota.
“Kalau kuota yang diberikan hanya 10 guru, dan ada 100 orang yang mendaftar mestinya semua diakomodir untuk mengikuti seleksi. Nah, setelah kita Kembali ke Ambon ternyata belum juga dibuka,” jelas Wattimena.
Oleh karena itu, dirinya meminta Komisi II DPRD Kota Ambon, bersama Dinas Pendididikan, dan BKPSDM kembali ke Jakarta untuk berkoordinasi lanjut dengan Kementerian terkait dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Dirinya mengaku juga meminta bantuan anggota DPR RI asal Maluku dan Deputi I KSP agar dapat memfasilitasi.
“Kita tentu berharap agar semua mendapat peluang yang sama dapat mengikuti seleksi. Ini perjuangan kita,” ujarnya.
Wattimena berharap, meski seleksi ditutup secara nasional, namun Kota Ambon akan diberi tambahan waktu untuk pendaftaran, demi mengakomodir para guru yang tekendala.
“Jika tidak terakomodir maka tentunya mereka akan tetap menjadi guru honorer, dan menjadi tanggung jawab Pemkot Ambon. Namun masih tetap kita perjuangkan agar mereka diberi peluang yang sama untuk mengikuti seleksi PPPK,” tandasnya. (ZI-21)