Kota

Pemkot Ambon Tinjau PTM Terbatas

ZonaInfo.id, Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon meninjau secara langsung proses pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di 12 Sekolah yang menjadi percontohan.

Peninjauan pelaksanaan PTM Terbatas dibagi menjadi 3 tim yang masing-masing meninjau sekolah sesuai keputusan bersama.

Asisten III Rulien Purmiassa kepada wartawan Kamis (6/1/2022) saat meninjau Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Ambon didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Edy Tasso  mengatakan, mulai hari ini PTM Terbatas sudah mulai berjalan untuk 12 SMP dan sederajat yang menjadi percontohan.

“Kita sudah melihat proses yang berlangsung di SMPN 6 Ambon sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk dilakukan PTM Terbatas,” kata Purmiassa.

Purmiassa menjelaskan, SMPN 6 Ambon jadwal pembelajaran bagi anak-anak dibagi per shift. Yang mana dimulai dengan 50 persen pada pagi hari dan 50 persen dilanjutkan pada siang.

“Kebijakan masuk sekolah bahkan sampai jadwal belajar akan diatur oleh pihak sekolah,” ujarnya.

Untuk itu, Purmiassa berharap, dengan protokol kesehatan yang dijalankan secara konsisten maka secara perlahan akan menuju pada PTM yang menyeluruh 100 persen, sehingga kualitas pendidikan akan menjadi lebih baik.

“Untuk sekolah-sekolah yang diluar 12 sekolah sebagai percontohan PTM Terbatas, kita mendorong untuk segera mempersiapkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam SK 3 Menteri diantaranya mengisi daftar yang ditentukan, dan kemudian akan diperiksa oleh dinas apakah sudah sesuai apa belum,” tambah Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Edy Tasso.

Tasso mengatakan, pihaknya tetap mendorong secepatnya sehingga PTM Terbatas bisa berlangsung dengan cepat, tetapi juga tidak boleh berlebihan.

“Kita mesti antisipasi karena kesehatan menjadi fondasi utama dalam proses pembelajaran sehingga standar harus tetap dipenuhi agar  proses pelaksanaan berjalan dalam kondisi sehat, dan lancar,” ucap Tasso.

Tasso berharap,  kedepan tidak terjadi klaster baru di sekolah dalam proses PTM terbatas. Kalau tidak terjadi klaster baru harapannya sekolah terus berjalan dengan efektif yang baik.

Sementara itu Kepala SMPN 6 Ambon, Sepnath Gaspersz mengaku, sampai saat ini siswa di SMPN 6 yang sudah divaksin di atas 80 persen, sehingga bisa melaksanakan PTM Terbatas.

“Seluruh protokol kesehatan kita atur dengan sebaik mungkin, sehingga para siswa merasa aman dan nyaman saat mendapatkan pelajaran. Selain itu, siswa tidak diizinkan untuk istirahat, karena setelah belajar siswa langsung pulang,” ujarnya.

Ia menambahkan, masih ada siswa yang belum divaksin karena berdasarkan umur belum sesuai. Namun, siswa tersebut mempunyai hak untuk mengikuti belajar seperti siswa lainnya. (ZI-17)